Kamis, 20 Maret 2014
Afwan, Maaf, Sorry....
Maaf, afwan baru sempat ng-blog lagi. selama ini lagi sibuk di dunia nyata, hehehe. semoga kerja kerja nyata punya maanfaat bagi agama, bangsa dan negara.
Huaaaaa, ternyata blog ini g pernah terisi selama 2 tahun. kuulang 2 tahun! yaa sudah. curhat dikit boleh? nah, kemarin tuh sempat buka buka tulisan yg tersimpan nah, kali ini nemu tulisan tentang pergerakan mahasiswa bertanggal 31 Mei 2011. Waktu itu kayaknya saya bergelut dengan gunungapi & geothermal, mekanika, termodinamika dan sejenisnya serta masih aktif di himpunan, aqsho dan kammi. yup, monggo dibaca saja yaa
Sebuah Wacana Akan Solusi Riil
Entah harus kumulai dari mana. Tapi mungkin dari titik ini saja. Bahwa mahasiswa adalah penghubung antara pihak atas dan pihak bawah, Antara pemilik hak pembuat kebijakan dan rakyat sebagai objek dari kebijakan tersebut.
Berangkat dari titik inilah tampak arti penting dari sesosok mahasiswa. Mahasiswa bukan hanya orang orang yang memiliki kartu mahasiswa. Tapi memiliki sesuatu yang dapat mencitrakan bangsa ini kelak.
Terlalu banyak hal yang menjadi masalah dari bangsa ini. Dan seorang mahasiswa dituntut mampu untuk memimpin bangsa ini keluar dari keterpurukan tersebut. Namun, justru terkadang mahasiswa sendiri yang menambah masalah itu.
Kini, mahasiswa terlalu banyak berwacana tentang isu isu yang berkembang. Tentang inti inti masalah dari bangsa ini. Tentang keterpurukan bangsa ini. Tentang sebuah paradigma yang terlupakan bahwa mahasiswa dan pemerintah adalah bagian dari bangsa ini.
Ok, mungkin saya juga masuk dalam kategori ini. Dan terlalu naïf bila saya mengacuhkan hal di atas bahwa mahasiswa juga bagian dari masyarakat.
Apakah yang kita berikan terhadap rakyat???
Pencitraan negatif terhadap mahasiswa sudah sering bahkan membosankan muncul di media. Tak hanya disorot, bahkan mungkin diberi label negatif. Entahlah.
Bisakah kita memberikan citra positif sebagai mahasiswa??? Prestasi yang membanggakan sudah tentu masuk di dalamnya. Tapi, bukan ini yang ingin kupaparkan karena hal ini sudah jelas ingin kita raih.
Masih ingat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi??? Pendidikan, penelitian dan pengabdian ke masyarakat. Dan mahasiswa adalah subjek sekaligus objek di bagian terakhir, pengabdian ke masyarakat.
Tak perlu banyak suara, cukup dengan berjalan sesuai koridor peraturan sudah cukup membuat bangsa tersenyum. Kita bersuara lantang untuk menghabisi koruptor, namun ternyata kita korupsi waktu dengan terlambat ke kelas. Kita berkoar koar untuk menuju pemerintah yang bersih, namun kita justru mengotori diri dengan bermain main saat kuliah. Entahlah, mungkin cukup idealis, tapi tak ada bukti empiris.
Sudah banyak diskusi berjamuran, Mengenai pergerakan kita, Mengenai nasib rakyat. Mengenai kebijakan kebijakan dan lainnya. Bahkan kita telah bisa menemukan pokok masalah tersebut tanpa harus bersinggungan dengan lingkaran setan inti masalah.
Tapi, terlalu banyak wacana mengenai solusi. Tanpa ada solusi yang detail dan riil. Yup, solusi yang riil dan detail. Itu yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Cukup dengan contoh kecil, kita diakui sebagai mahasiswa. Dengan sebuah gerakan kita diakui sebagai bangsa yang besar.
Hidup rakyat, Hidup mahasiswa
31 Mei 2011, 9.50 PM
Di bawah sebuah bangunan yang bernama Lab Fisika Dasar...
Langganan:
Postingan (Atom)